Aplikasi Encode dan Decoder
Brankas Modern




1. Tujuan [Kembali]

  • Mengetahui pengertian Sensor Vibration SW420, Sensor Touch, sensor PIR dan Sensor Magnet

  • Mengetahui Simulasi rangkaian sensor Vibration SW420, Sensor Touch, sensor PIR dan Sensor Magnet dengan menggunakan aplikasi proteus
  • Mengetahui aplikasi dari encoder dan decoder
  • Mengetahui prinsip kerja Sensor Vibration SW420, sensor PIR, Sensor Touch, dan Sensor Magnet

2. Alat dan Bahan [Kembali]

A. Alat

1.Power Suply

 

Spesifikasi :
  • Input voltage: 5V-12V
  • Output voltage: 5V
  • Output Current: MAX 3A
  • Output power:15W
  • conversion efficiency: 96%

2. Voltmeter DC
Berikut adalah Spesifikasi dan keterangan Probe DC Volemeter









3. Baterai


Spesifikasi dan Pinout Baterai

  • Input voltage: ac 100~240v / dc 10~30v
  • Output voltage: dc 1~35v
  • Max. Input current: dc 14a
  • Charging current: 0.1~10a
  • Discharging current: 0.1~1.0a
  • Balance current: 1.5a/cell max
  • Max. Discharging power: 15w
  • Max. Charging power: ac 100w / dc 250w
  • Jenis batre yg didukung: life, lilon, lipo 1~6s, lihv 1-6s, pb 1-12s, nimh, cd 1-16s
  • Ukuran: 126x115x49mm
  • Berat: 460gr

 

  Bahan:

4. Resistor

 

Spesifikasi Resistor yang digunakan:

Resistor 10k

Resistor 12k

Resistor 500 ohm 


 5. Diode


6. Transistor(BC547)


Spesifikasi Transistor:

1. DC Current gain(hfe) maksimal 800
2. Arus Collector kontinu(Ic) 100mA
3. Tegangan Base-Emitter(Vbe) 6V
4. Arus Base(Ib) maksimal 5mA


7. 
IC 74LS139






Spesifikasi IC 73LS139:


8. Gerbang Logika AND (IC 7411)




9. Inverter NOT( IC 74HC05)

10. Logic State


11. Relay



Spesifikasi Relay:


12. Gerbang OR 7432


B. Spesifikasi
  • Dual Input OR Gate – Quad Package
  • Supply Voltage: 5 to 7V 
  • Input Voltage: 5 to 7V
  • Operating temperature range  -55°C to 125°C
  • Available in 14-pin PDIP package


 


 

Komponen Input :

13. Sensor Vibration SW420

 




Spesifikasi sensor



14. Sensor PIR


Spesifikasi



15. Sensor Touch

A. Spesifikasi :


  • Operating voltage 2.0V~5.5V
  • Operating current @VDD=3V, no load
  • At low power mode typical 1.5uA, maximum 3.0uA
  • The response time max 220mS at low power mode @VDD=3V
  • Sensitivity can adjust by the capacitance(0~50pF) outside
  • Stable touching detection of human body for replacing traditional direct switch key
  • Provides Low Power mode
  • Provides direct modetoggle mode by pad option(TOG pin) Q pin is CMOS output
  • All output modes can be selected active high or active low by pad option(AHLB pin)
  • After power-on have about 0.5sec stable-time, during the time do not touch the key pad, and the function is disabled
  • Auto calibration for life at low power mode the re-calibration period is about 4.0sec normally, when key detected touch and released touch, the auto re-calibration will be redoing after about 16sec from releasing key
  • The sensitivity of TTP223N-BA6 is better than TTP223-BA6’s. but the stability of TTP223N-BA6 is worse than TTP223-BA6’s.



16. Sensor Magnetik

     
    
    Spesifikasi :
 

Komponen Output :

17. Motor DC


DC Motor Specifications

  • Standard 130 Type DC motor
  • Operating Voltage: 4.5V to 9V
  • Recommended/Rated Voltage: 6V
  • Current at No load: 70mA (max)
  • No-load Speed: 9000 rpm
  • Loaded current: 250mA (approx)
  • Rated Load: 10g*cm
  • Motor Size: 27.5mm x 20mm x 15mm
  • Weight: 17 grams

18. LED


19. Lampu



20. Buzzer

    

Buzzer Features and Specifications:
  • Rated Voltage: 6V DC
  • Operating Voltage: 4-8V DC
  • Rated current: <30mA
  • Sound Type: Continuous Beep
  • Resonant Frequency: ~2300 Hz 
  • Small and neat sealed package
  • Breadboard and Perf board friendly


3. Dasar Teori [Kembali]

1. Resistor

 
Resistor adalah komponen elektronika yang berfungsi untuk menghambat atau membatasi aliran listrik yang mengalir dalam suatu rangkain elektronika.


2. Diode

 Cara Kerja Dioda:

 Secara sederhana, cara kerja dioda dapat dijelaskan dalam tiga kondisi, yaitu kondisi tanpa tegangan (unbiased), diberikan tegangan positif (forward biased), dan tegangan negatif (reverse biased).

 a. tanpa tegangan


 

 

Pada kondisi tidak diberikan tegangan akan terbentuk suatu perbatasan medan listrik pada daerah P-N junction. Hal ini terjadi diawali dengan proses difusi, yaitu bergeraknya muatan elektro dari sisi n ke sisi p.  

 

b. kondisi forward bias

 


Pada kondisi ini, bagian anoda disambungkan dengan terminal positif sumber listrik dan bagian katoda disambungkan dengan terminal negatif. Adanya tegangan eksternal akan mengakibatkan ion-ion yang menjadi penghalang aliran listrik menjadi tertarik ke masing-masing kutub. Ion-ion negatif akan tertarik ke sisi anoda yang positif, dan ion-ion positif akan tertarik ke sisi katoda yang negatif.

 

  c. kondisi reverse bias


 

 

Pada kondisi ini, bagian anoda disambungkan dengan terminal negatif sumber listrik dan bagian katoda disambungkan dengan terminal positif. Adanya tegangan eksternal akan mengakibatkan ion-ion yang menjadi penghalang aliran listrik menjadi tertarik ke masing-masing kutub.


3. Transistor

rumus

    • Transistor NPN
    Transistor adalah alat semikonduktor yang dipakai sebagai penguat, sebagai sirkuit pemutus dan penyambung arus (switching), stabilisasi tegangan, dan modulasi sinyal. Transistor dapat berfungsi semacam kran listrik, di mana berdasarkan arus inputnya (BJT) atau tegangan inputnya (FET), memungkinkan pengaliran listrik yang sangat akurat dari sirkuit sumber listriknya. Kapasitor NPN memiliki simbol seperti gambar di bawah ini:
    Simbol Transistor NPN BC547


    Terdapat rumus rumus dalam mencari transistor seperti rumus di bawah ini:

    Rumus dari Transitor adalah :

    hFE = iC/iB

    dimana, iC = perubahan arus kolektor 

    iB = perubahan arus basis 

    hFE = arus yang dicapai


    Rumus dari Transitor adalah :

Karakteristik Input

Transistor adalah komponen aktif yang menggunakan aliran electron sebagai prinsip kerjanya didalam bahan. Sebuah transistor memiliki tiga daerah doped yaitu daerah emitter, daerah basis dan daerah disebut kolektor. Transistor ada dua jenis yaitu NPN dan PNP. Transistor memiliki dua sambungan: satu antara emitter dan basis, dan yang lain antara kolektor dan basis. Karena itu, sebuah transistor seperti dua buah dioda yang saling bertolak belakang yaitu dioda emitter-basis, atau disingkat dengan emitter dioda dan dioda kolektor-basis, atau disingkat dengan dioda kolektor.

Bagian emitter-basis dari transistor merupakan dioda, maka apabila dioda emitter-basis dibias maju maka kita mengharapkan akan melihat grafik arus terhadap tegangan dioda biasa. Saat tegangan dioda emitter-basis lebih kecil dari potensial barriernya, maka arus basis (Ib) akan kecil. Ketika tegangan dioda melebihi potensial barriernya, arus basis (Ib) akan naik secara cepat.

 Karakteristik Output

Sebuah transistor memiliki empat daerah operasi yang berbeda yaitu daerah aktif, daerah saturasi, daerah cutoff, dan daerah breakdown. Jika transistor digunakan sebagai penguat, transistor bekerja pada daerah aktif. Jika transistor digunakan pada rangkaian digital, transistor biasanya beroperasi pada daerah saturasi dan cutoff. Daerah breakdown biasanya dihindari karena resiko transistor menjadi hancur terlalu besar.

Gelombang I/O Transistor


4. Gerbang Logika OR 

 Gerbang OR memerlukan 2 atau lebih Masukan (Input) untuk menghasilkan hanya 1 Keluaran (Output). Gerbang OR akan menghasilkan Keluaran (Output) 1 jika salah satu dari Masukan (Input) bernilai Logika 1 dan jika ingin menghasilkan Keluaran (Output) Logika 0, maka semua Masukan (Input) harus bernilai Logika 0.

Konfigurasi PIN

IC 7432 pin diagram



Pins
Description
Pin 1
It is connected to the Input(A) of OR Gate 1
Pin 2
Input(B) of OR Gate 1
Pin 3
It is connected to the Output(Y) of OR Gate 1
Pin 4
Input(A) of OR Gate 2
Pin 5
Input(B) of OR Gate 2
Pin 6
This pin provides the Output(Y) of OR Gate 2
Pin 7
Ground Pin which used to provide the power supply to the IC.

Pin 8
It is connected to the Output(Y) of OR Gate 3
Pin 9
It is connected to the Input(A) of OR Gate 3
Pin 10
Input(B) of OR Gate 3
Pin 11
It is the output(Y) pin of the OR Gate 4
Pin 12
It is the input(A) pin of the OR Gate 4
Pin 13
It is the input(B) pin of the OR Gate 4
Pin 14
It is Vcc pin which used to provide the power supply to the IC.


Simbol yang menandakan Operasi Logika OR adalah tanda Plus (“+”). Contohnya : Z = X + Y.

Output gerbang OR akan diberikan oleh prosedur matematika berikut, yaitu jika ada dua input X dan Y maka Z=X+Y, dibaca sebagai Z sama dengan X ‘OR’ Y. Sehingga pada gerbang OR, output-nya tinggi ketika salah satu input-nya tinggi. Berikut adalah tabel kebenaran untuk gerbang OR.

Simbol dan Tabel Kebenaran Gerbang OR:



5. Gerbang Logika AND (IC 7411)

 Gerbang AND atau disebut juga "AND GATE" adalah jenis gerbang logika yang memiliki dua input (Masukan) dan satu output (keluaran). Untuk lebih jelasnya perhatikan simbol dan tabel kebenaran gerbang AND berikut


 

Pada gerbang logika AND, simbol yang menandakan operasi gerbang logika AND adalah tanda titik (.) atau bisa juga dengan tanpa tanda titik, contohnya seperti Z = X.Y atau Z = XY.

Perhatikan tabel kebenaran gerbang AND. Cara cepat untuk mengingat tabelnya adalah dengan mengingat pernyataan berikut. "Gerbang AND akan menghasilkan output (keluaran) logika 1 bila semua variabel input (masukan) bernilai logika 1" sebalikanya "Gerbang AND akan menghasilkan keluaran logika 0 bila salah satu masukannya merupakan logika 0"

Jenis Gerbang Logika AND

Adapun gerbang logika AND terdiri dari gerbang logika AND 2 input dan 3 input. Untuk memperjelas silahkan perhatikan gambar berikut.




 

Berdasarkan ekspresi Boolean untuk fungsi logika AND didefinisikan sebagai (.) yang mana merupakan operasi bilangan biner, sehingga gerbang AND dapat diturunkan secara bersama-sama untuk membentuk sejumlah input.

Tetapi mengingat bahwa IC gerbang AND yang tersedia dipasaran hanya terdiri dari input 2, 3, atau 4. maka diperlukan input tambahan , sehingga gerbang AND standar perlu diturunkan bersama sehingga mendapatkan nilai input yang diperlukan, sebagai contoh

Gerbang AND Multi Input

 


 

Berdasarkan Gerbang AND 6 input diatas maka ekspresi Boolean yaitu :

Q = (A.B).(C.D).(E.F)

 

6. Logic State

    Status logika Pengertian logis, benar atau salah, dari sinyal biner yang diberikan. Sinyal biner adalah sinyal digital yang hanya memiliki dua nilai yang valid. Dalam istilah fisik, pengertian logis dari sinyal biner ditentukan oleh level tegangan atau nilai arus sinyal, dan ini pada gilirannya ditentukan oleh teknologi perangkat. Dalam sirkuit TTL, misalnya, keadaan sebenarnya diwakili oleh logika 1, kira-kira sama dengan +5 volt pada garis sinyal; logika 0 kira-kira 0 volt. Tingkat tegangan antara 0 dan +5 volt dianggap tidak ditentukan.


7. Sensor Vibration SW420


Vibration Sensor (SW-420) adalah sensor getaran non-directional dengan sensitivitas yang tinggi. Ketika modul ini dalam keadaaan stabil, rangkaian akan bekerja dan menghasilkan output berlogika high. Ketika terjadi gerakan atau getaran, rangkaian akan tertutup sebentar dan menghasilkan output berlogika low. Pada saat yang sama, juga dapat menyesuaikan sensitivitas sesuai dengan kebutuhan.

 

Grafik Respon Sensor Vibration SW420:


 

Skematik:


8. SENSOR TOUCH
    Touch sensor merupakan sebuah lapisan penerima input dari luar monitor. Input dari touchscreen adalah sebuah sentuhan, maka dari itu sensornya juga merupakan sensor sentuh. Biasanya sensor sentuh berupa sebuah panel terbuat dari kaca yang permukaannya sangat responsif jika disentuh. Touch sensor ini diletakkan di permukaan paling depan dari sebuah layar touchscreen, dengan demikian area yang responsif terhadap sentuhan menutupi area pandang dari layar monitor. Maka dari itu ketika kita menyentuh permukaan layar monitornya, input juga telah diberikan oleh kita. Teknologi touch sensor yang kini banyak digunakan terdiri dari tiga macam, seperti yang telah dijelaskan di atas, yaitu Resistive touchscreen, Capasitive touchscreen, dan Surface wave touchscreen. Semua jenis sensor ini memiliki cara kerja yang sama, yaitu menangkap perubahan arus dan sinyal-sinyal listrik yang ada pada sensor tersebut, merekamnya dan mengubahnya menjadi titik-titik koordinat yang berada di atas layar, sehingga posisi tepat dari sebuah sentuhan dapat langsung diketahui dengan benar.

Cara kerja :
Mengetahui keberadaan dan lokasi suatu “sentuhan” di dalam suatu area dengan membaca titik-titik koordinat dari sumber sentuhan yang menempel pada layar. Pada kondisi ini touch sensor mengacu pada kontak atau sentuhan pada layar dengan menggunakan jari atau tangan. Teknologi ini juga bisa mengetahui sentuhan dari obyek pasif seperti stylus dan sejenisnya. Touch sensor merupakan sebuah monitor yang sensitif terhadap sentuhan dan tekanan (resistif), sehingga perangkat ini memiliki dua fungsi yaitu, sebagai perangkat output karena menampilkan informasi dan input karena menerima informasi. Data yang dihasilkan dari sentuhan ini tentunya adalah data mengenai posisi tangan kita yang menyentuh sinyal ultrasonic tersebut. Jika ini dilakukan secara kontinyu dan terdapat banyak sekali sensor gelombang ultrasonic pada media yang disentuhnya, maka jadilah sebuah perangkat touch sensor  yang dapat digunakan.

Grafik :


9. SENSOR MAGNET
Sensor magnetik adalah alat yang akan terpengaruh medan magnet dan akan memberikan perubahan kondisi pada keluaran. Biasanya sensor ini dikemas dalam bentuk kemasan yang hampa dan bebas dari debu, kelembaban, asap ataupun uap. Sensor magnetik bekerja dengan memanfaatkan perubahan induktansi. Sensor magnet terdiri dari berbagai jenis dan pengaplikasiannya disesuaikan dengan jenis dari sensor magnet tersebut. 

Konfigurasi Pin :

Reed Switch Sensor Module 

Spesifikasi :

  • Operating Voltage: 3.3V to 5V DC
  • Output format: Digital switching output ( 0 and 1 )
  • LEDs indicating output and power
  • PCB Size: 32mm x 14mm
  • LM393 based design
  • Easy to use with Microcontrollers or even with normal Digital/Analog IC
                    Grafik Respon :
 
Prinsip kerja dari sensor magnet :
Prinsip kerjanya adalah ketika terdapat benda-benda besi/logam atau yang memiliki sifat magnet berada pada wilayah jangkauan sensor magnet, maka sensor magnet akan aktif dan akan berubah menjadi arus listrik.

10. Sensor Pir
        


Sensor ini biasanya digunakan dalam perancangan detektor gerakan berbasis PIR. Karena semua benda memancarkan energi radiasi, sebuah gerakan akan terdeteksi ketika sumber infra merah dengan suhu tertentu (misal: manusia) melewati sumber infra merah yang lain dengan suhu yang berbeda (misal: dinding), maka sensor akan membandingkan pancaran infra merah yang diterima setiap satuan waktu, sehingga jika ada pergerakan maka akan terjadi perubahan pembacaan pada sensor.


Sensor PIR terdiri dari beberapa bagian yaitu :

1. Fresnel Lens
Lensa Fresnel pertama kali digunakan pada tahun 1980an. Digunakan sebagai lensa yang memfokuskan sinar pada lampu mercusuar. Penggunaan paling luas pada lensa Fresnel adalah pada lampu depan mobil, di mana mereka membiarkan berkas parallel secara kasar dari pemantul parabola dibentuk untuk memenuhi persyaratan pola sorotan utama. Namun kini, lensa Fresnel pada mobil telah ditiadakan diganti dengan lensa plain polikarbonat. Lensa Fresnel juga berguna dalam pembuatan film, tidak hanya karena kemampuannya untuk memfokuskan sinar terang, tetapi juga karena intensitas cahaya yang relative konstan diseluruh lebar berkas cahaya.

2. IR Filter
IR Filter dimodul sensor PIR ini mampu menyaring panjang gelombang sinar infrared pasif antara 8 sampai 14 mikrometer, sehingga panjang gelombang yang dihasilkan dari tubuh manusia yang berkisar antara 9 sampai 10 mikrometer ini saja yang dapat dideteksi oleh sensor. Sehingga Sensor PIR hanya bereaksi pada tubuh manusia saja.

3. Pyroelectric Sensor
Seperti tubuh manusia yang memiliki suhu tubuh kira-kira 32 derajat celcius, yang merupakan suhu panas yang khas yang terdapat pada lingkungan. Pancaran sinar inframerah inilah yang kemudian ditangkap oleh Pyroelectric sensor yang merupakan inti dari sensor PIR ini sehingga menyebabkan Pyroelectic sensor yang terdiri dari galium nitrida, caesium nitrat dan litium tantalate menghasilkan arus listrik. Mengapa bisa menghasilkan arus listrik? Karena pancaran sinar inframerah pasif ini membawa energi panas. Material pyroelectric bereaksi menghasilkan arus listrik karena adanya energi panas yang dibawa oleh infrared pasif tersebut. Prosesnya hampir sama seperti arus listrik yang terbentuk ketika sinar matahari mengenai solar cell.

Grafik Respon Sensor PIR

1. Respon terhadap arah, jarak, dan kecepatan

2. Grafik Respon terhadap Suhu


11. Relay

Relay adalah Saklar (Switch) yang dioperasikan secara listrik dan merupakan komponen Electromechanical (Elektromekanikal) yang terdiri dari 2 bagian utama yakni Elektromagnet (Coil) dan Mekanikal (seperangkat Kontak Saklar/Switch). Relay menggunakan Prinsip Elektromagnetik untuk menggerakkan Kontak Saklar sehingga dengan arus listrik yang kecil (low power) dapat menghantarkan listrik yang bertegangan lebih tinggi. Sebagai contoh, dengan Relay yang menggunakan Elektromagnet 5V dan 50 mA mampu menggerakan Armature Relay (yang berfungsi sebagai saklarnya) untuk menghantarkan listrik 220V 2A.

 


Ada besi atau yang disebut dengan nama inti besi dililit oleh sebuah kumparan yang berfungsi sebagai pengendali.  Sehingga kumparan kumparan yang diberikan arus listrik maka akan menghasilkan gaya elektromagnet.  Gaya tersebut selanjutnya akan menarik angker untuk pindah dari biasanya tutup ke buka normal.  Dengan demikian saklar menjadi pada posisi baru yang biasanya terbuka yang dapat menghantarkan arus listrik.  Ketika armature sudah tidak dialiri arus listrik lagi maka ia akan kembali pada posisi awal, yaitu normal close

Fitur:

1. Tegangan pemicu (tegangan kumparan) 5V

2. Arus pemicu 70mA

3. Beban maksimum AC 10A @ 250 / 125V

4. Maksimum baban DC 10A @ 30 / 28V

5. Switching maksimum

 

12. Motor DC

    Prinsip Kerja Motor DC

    Terdapat dua bagian utama pada sebuah Motor Listrik DC, yaitu Stator dan Rotor. Stator adalah bagian motor yang tidak berputar, bagian yang statis ini terdiri dari rangka dan kumparan medan. Sedangkan Rotor adalah bagian yang berputar, bagian Rotor ini terdiri dari kumparan Jangkar. Dua bagian utama ini dapat dibagi lagi menjadi beberapa komponen penting yaitu diantaranya adalah Yoke (kerangka magnet), Poles (kutub motor), Field winding (kumparan medan magnet), ArmatureWinding (Kumparan Jangkar), Commutator (Komutator)dan Brushes (kuas/sikat arang).

    Pada prinsipnya motor listrik DC menggunakan fenomena elektromagnet untuk bergerak, ketika arus listrik diberikan ke kumparan, permukaan kumparan yang bersifat utara akan bergerak menghadap ke magnet yang berkutub selatan dan kumparan yang bersifat selatan akan bergerak menghadap ke utara magnet. Saat ini, karena kutub utara kumparan bertemu dengan kutub selatan magnet ataupun kutub selatan kumparan bertemu dengan kutub utara magnet maka akan terjadi saling tarik menarik yang menyebabkan pergerakan kumparan berhenti


 

 Untuk menggerakannya lagi, tepat pada saat kutub kumparan berhadapan dengan kutub magnet, arah arus pada kumparan dibalik. Dengan demikian, kutub utara kumparan akan berubah menjadi kutub selatan dan kutub selatannya akan berubah menjadi kutub utara. Pada saat perubahan kutub tersebut terjadi, kutub selatan kumparan akan berhadap dengan kutub selatan magnet dan kutub utara kumparan akan berhadapan dengan kutub utara magnet. Karena kutubnya sama, maka akan terjadi tolak menolak sehingga kumparan bergerak memutar hingga utara kumparan berhadapan dengan selatan magnet dan selatan kumparan berhadapan dengan utara magnet. Pada saat ini, arus yang mengalir ke kumparan dibalik lagi dan kumparan akan berputar lagi karena adanya perubahan kutub. Siklus ini akan berulang-ulang hingga arus listrik pada kumparan diputuskan.


13. Buzzer

Spesifikasi buzzer : 12 V

Buzzer adalah sebuah komponen elektronika yang dapat mengubah sinyal listrik menjadi getaran suara. Buzzer ini biasa dipakai pada sistem alarm. Juga bisa digunakan sebagai indikasi suara. Buzzer adalah komponen elektronika yang tergolong tranduser. Sederhananya buzzer mempunyai 2 buah kaki yaitu positive dan negative. Untuk menggunakannya secara sederhana kita bisa memberi tegangan positive dan negative 3 - 12V.



Cara Kerja Buzzer pada saat aliran listrik atau tegangan listrik yang mengalir ke rangkaian yang menggunakan piezoeletric tersebut. Piezo buzzer dapat bekerja dengan baik dalam menghasilkan frekwensi di kisaran 1 - 6 kHz hingga 100 kHz.


14. Gerbang Inverter

Gerbang NOT atau disebut juga "NOT GATE" atau Inverter (Gerbang Pembalik) adalah jenis gerbang logika yang hanya memiliki satu input (Masukan) dan satu output (keluaran). Dikatakan Inverter (gerbang pembalik) karena gerbang ini akan menghasilkan nilai ouput yang berlawanan dengan nilai inputnya . Untuk lebih jelasnya perhatikan simbol dan tabel kebenaran gerbang NOT berikut.



Pada gerbang logika NOT, simbol yang menandakan operasi gerbang logika NOT adalah tanda minus (-) diatas variabel, perhatikan gambar diatas.

Perhatikan tabel kebenaran gerbang NOT. Cara cepat untuk mengingat tabelnya adalah dengan mengingat pernyataan berikut. "Gerbang NOT akan menghasilkan output (keluaran) logika 1 bila variabel input (masukan) bernilai logika 0" sebalikanya "Gerbang NOT akan menghasilkan keluaran logika 0 bila input (masukan) bernilai logika 1.

15. Battery

Spesifikasi battery : 12 V

Baterai adalah perangkat yang terdiri dari satu atau lebih sel elektrokimia dengan koneksi eksternal yang disediakan untuk memberi daya pada perangkat listrik seperti senter, ponsel, dan mobil listrik. Ketika baterai memasok daya listrik, terminal positifnya adalah katode dan terminal negatifnya adalah anoda. Terminal bertanda negatif adalah sumber elektron yang akan mengalir melalui rangkaian listrik eksternal ke terminal positif. Ketika baterai dihubungkan ke beban listrik eksternal, reaksi redoks mengubah reaktan berenergi tinggi ke produk berenergi lebih rendah, dan perbedaan energi-bebas dikirim ke sirkuit eksternal sebagai energi listrik. Secara historis istilah "baterai" secara khusus mengacu pada perangkat yang terdiri dari beberapa sel, namun penggunaannya telah berkembang untuk memasukkan perangkat yang terdiri dari satu sel. Kutub yang bertanda positif menandakan bahwa memiliki energi potensial yang lebih tinggi daripada kutub bertanda negatif. Kutub bertanda negatif adalah sumber elektron yang ketika disambungkan dengan rangkaian eksternal akan mengalir dan memberikan energi ke peralatan eksternal. Ketika baterai dihubungkan dengan rangkaian eksternal, elektrolit dapat berpindah sebagai ion didalamnya, sehingga terjadi reaksi kimia pada kedua kutubnya. Perpindahan ion dalam baterai akan mengalirkan arus listrik keluar dari baterai sehingga menghasilkan kerja. Meski sebutan baterai secara teknis adalah alat dengan beberapa sel, sel tunggal juga umumnya disebut baterai.


16. IC Decoder 74139
    IC 74LS139 adalah dekoder/demultiplekser ganda 1-dari-4 berkecepatan tinggi yang dibuat dengan proses dioda penghalang Schottky. Perangkat memiliki dua decoder independen, yang masing-masing menerima dua input berbobot biner (A0, A1) dan saling memberikan empat output RENDAH aktif eksklusif (O0–O3). Setiap decoder memiliki aktif RENDAH Aktifkan (E). Ketika E HIGH semua output dipaksa TINGGI. Aktifkan dapat digunakan sebagai input data untuk 4-output aplikasi demultiplexer.

    Setiap setengah dari LS139 menghasilkan keempat minterms dari dua variabel. Keempat minterm ini berguna dalam beberapa aplikasi, menggantikan beberapa fungsi gerbang seperti yang ditunjukkan pada Gambar. a, dan sehingga mengurangi jumlah paket yang diperlukan dalam logika jaringan.

    Sebagaimana IC digital lainnya, VCC dari IC ini memerlukan tegangan sebesar 5V. Fungsi kerja dari IC 74139 ini dapat dilihat pada tabel berikut

    IC ini terdiri dari dua buah demultiplekser dengan 16 buah pin. Konfigurasi dari masing-masing Pin dapat dilihat pada gambar.


 

 

74LS139 Pin Configuration

Pin NoPin NameDescription
1Ea’Active Low Enable Input a
2A0aAddress Input A0a
3A1aAddress Input A1a
4O0a’Active low output pin O0a’
5O1a’Active low output pin O1a’
6O2a’Active low output pin O2a’
7O3a’Active low output pin O3a’
8GNDGround pin
9O3b’Active low output pin O3b’
10O2b’Active low output pin O2b’
11O1b’Active low output pin O1b’
12O0b’Active low output pin O0b’
13A1bAddress Input A1b
14A0bAddress Input A0b
15Eb’Active Low Enable Input b
16VccChip Supply Voltage


4. Rangkaian [Kembali]

  • Prosedur percobaan
    • Persiapkan semua komponen yang dibutuhkan.

    • Susun semua komponen seperti pada gambar rangkaian.

    • Kemudian hubungkan semua komponen dengan benar dan tepat. 

    • Kemudian jalankan simulasi rangkaiannya. 

  • Gambar rangkaian



  • Prinsip kerja

    Pada brankas, akan dipasang sensor magnet, lalu sensor cahaya, sensor touch, dan sensor vibraton.

Sensor Magnet 
Diletak dibawah brankas, sensor ini berfungsi untuk mendeteksi brankas berada ditempat seharusnya. Sensor akan berlogika1 jika brankas berada pada tempatnya, dan apabila brankas diangkat dari tempatnya maka sensor magnet tidak akan mendeteksi magnet menyebabkan sensor magnet berlogika 0, kaki vcc yang berlogika 1 dan output dari sensor magnet berlogika 0 diumpankan ke kaki gerbang AND yang akan menghasilkan output berlogika 0 lalu menjadi input A pada kaki IC decoder 74139 sehingga berdasarkan tabel kebenarannya, saat input 0 0 dan E=0 menghasilkan output 0 1 1 1 yang mana kaki Y0 berlogika 0 diumpankan ke kaki inverter yg akan membalikan input menjadi berlogika 1 dan diumpankan ke resistor sebesar 100 ohm, sehingga arus pada kaki VBE sebesar +3.28 cukup untuk mengaktifkan transistor. Sehingga arus mengalir dari power supply  menuju relay lalu ke kaki kolektor- kaki  emitor dan ke ground. Karena adanya arus yang mengalir, maka relay akan berpindah dari kanan ke kiri dan arus mengalir dari baterai akan menyebabkan LED hidup dan buzzer akan berbunyi menandakan ada yang memindahkan brankas dari tempatnya.

Sensor Vibration 
Diletakan di dalam brankas, sensor ini berfungsi untuk mendeteksi goncangan jika ada yang mencuri brankas. Sensor akan berlogika 1 jika mendeteksi goncangan atau pukulan menyebabkan output dari sensor ini berlogika 1 dan ground sensor berlogika 0 yang akan diinpitkan ke kaki gerbang logika OR yang kan menghasilkan output 1. Output 1 ini akan menjadi input B pada  IC decorcor 74139, sehingga berdasarkan tabel kebenarannya input 1 1 dan E=0 menghasilkan output 1 1 1 0 yang mana kaki Y1 berlogika 1 diumpankan ke resistor 100 ohm sehingga arus pada kaki VBE sebesar +1.64 cukup untuk mengaktifkan transistor. Sehingga arus mengalir dari power supply  menuju relay lalu ke kaki kolektor- kaki  emitor dan ke ground. Karena adanya arus yang mengalir, maka relay akan berpindah dari kanan ke kiri danarus mengalir dari baterai akan menyebabkan LED hidup dan buzzer akan berbunyi menandakan ada yang mencoba mengguncang atau memukul dan mencuri brankas.

Sensor Touch
Diletakan dibagian depan brankas, sensor ini berfungsi sebagai kunci dari brankas ini. Sensor akan berlogika 1 jika sesorang menyentuh dan memasukan sandi brankas menyebabkan output dari sensor ini berlogika 1 dan vcc yang berlogika 1 di umpankan ke kaki gerbang logika AND yang akan menghasilkan output berlogika 1. Output ini menjadi input A pada IC decoder 74139 sehingga berdasarkan tabel kebenarannya, saat input 1 0 dan E=0 menghasilkan output 1 0 1 1, yang mana kaki Y0 berlogika 1  diumpankan ke resistor sebesar 100 ohm, sehingga arus pada kaki VBE sebesar +2.24 cukup untuk mengaktifkan transistor. Sehingga arus mengalir dari power supply  menuju relay lalu ke kaki kolektor- kaki  emitor dan ke ground. Karena adanya arus yang mengalir, maka relay akan berpindah dari kanan ke kiri dan arus mengalir dari baterai akan menyebabkan LED hidup dan motor bergerak ke kanan untuk membuka pintu brankas. 

Sensoer PIR
Diletakan di pintu masuk ruangan brankas, sensor ini berfungsi untuk menyalakn lampu ruangan. Sensor ini akan berlogika 1 jika mendeteksi adanya orang yang membuka pintu ruangan menyebabkan output dari sensor berlogika 1 dan vcc yang berlogika 1 diumpankan ke kaki gerbang logika AND yang akan menghasilkan output berlogika 1 lalu diumpankan ke resistor sebesar 100 ohm sehingga arus pada kaki VBE sebesar +2.68 cukup untuk mengaktifkan transistor. Sehingga arus mengalir dari power supply  menuju relay lalu ke kaki kolektor- kaki  emitor dan ke ground. Karena adanya arus yang mengalir, maka relay akan berpindah dari kanan ke kiri dan arus mengalir dari baterai akan menyebabkan lampu ruangan menjadi menyala.

6. File Download [Kembali]

 






 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Tugas Besar

Modul 1

Modul I - Gerbang Logika dan Multivibrator