Aplikasi Mux Demux

Aplikasi Keamanan Laboratotium





1. Tujuan [Kembali]

  • Mengetahui pengertian Sensor Flame, Sensor Rain, sensor Sound dan Sensor Gas MQ-5

  • Mengetahui Simulasi rangkaian Sensor Flame, Sensor Rain, sensor Sound dan Sensor Gas MQ-5 dengan menggunakan aplikasi proteus
  • Mengetahui aplikasi dari Mux Demux
  • Mengetahui prinsip kerja Sensor Flame, Sensor Rain, sensor Sound dan Sensor Gas MQ-5

2. Alat dan Bahan [Kembali]

1. Alat


Instrument

1. Voltmeter DC

Berikut adalah Spesifikasi dan keterangan Probe DC Volemeter











Generator Daya

 2. Power Suply

 


 

Berfungsi sebagai sumber daya bagi sensor ataupun rangkaian. Spesifikasi :
  • Input voltage: 5V-12V
  • Output voltage: 5V
  • Output Current: MAX 3A
  • Output power:15W
  • conversion efficiency: 96%

3. Baterai


Spesifikasi dan Pinout Baterai

  • Input voltage: ac 100~240v / dc 10~30v
  • Output voltage: dc 1~35v
  • Max. Input current: dc 14a
  • Charging current: 0.1~10a
  • Discharging current: 0.1~1.0a
  • Balance current: 1.5a/cell max
  • Max. Discharging power: 15w
  • Max. Charging power: ac 100w / dc 250w
  • Jenis batre yg didukung: life, lilon, lipo 1~6s, lihv 1-6s, pb 1-12s, nimh, cd 1-16s
  • Ukuran: 126x115x49mm
  • Berat: 460gr

 


2. Bahan

4. Resistor

 

Spesifikasi Resistor yang digunakan:

Resistor 10k

Resistor 12k

Resistor 500 ohm 

 

 5. Diode

 

spesifikasi Dioda:


 


6. Transistor



Spesifikasi Transistor:

1. DC Current gain(hfe) maksimal 800
2. Arus Collector kontinu(Ic) 100mA
3. Tegangan Base-Emitter(Vbe) 6V
4. Arus Base(Ib) maksimal 5mA


7. Gerbang NAND (IC 7400)







Spesifikasi IC 7400

Beberapa spesifikasi dan fitur IC 7400 antara lain sebagai berikut.

  • Pasokan tegangan adalah 5 V
  • Penundaan propagasi untuk setiap gerbang akan menjadi 10 ns
  • Kecepatan sakelar maksimum adalah 25 MHz
  • Pemanfaatan daya untuk setiap gerbang adalah 10 mW
  • Gerbang NAND 2-i/p independen- 4
  • Outputnya dapat dihubungkan dengan TTL, NMOS, CMOS.
  • Kisaran tegangan operasi akan besar
  • Kondisi operasi sangat luas
  • Tidak cocok untuk desain baru yang menggunakan 74LS00


8. Gerbang OR 7432



B. Spesifikasi

  • Dual Input OR Gate – Quad Package
  • Supply Voltage: 5 to 7V 
  • Input Voltage: 5 to 7V
  • Operating temperature range  -55°C to 125°C
  • Available in 14-pin PDIP package


9. Demuxtiplexer IC 4555 dan IC 4556 

IC4555


IC 4556

Spesifikasi dan karakteristik:



Komponen Input

10. Logic state



11. Sound Sensor



Spesifikasi :
  • Sensitivitas dapat diatur (pengaturan manual pada potensiometer)
  • Condeser yang digunakan memiliki sensitivitas yang tinggi
  • Tegangan kerja antara 3.3V – 5V
  • Terdapat 2 pin keluaran yaitu tegangan analog dan Digital output
  • Sudah terdapat lubang baut untuk instalasi
  • Sudah terdapat indikator led
 

12. Rain sensor



Spesifikasi

            1. Mengadopsi bahan dua sisi RF-04 berkualitas tinggi

            2. Area: pelat nikel 5cm x 4cm di samping

            3. Anti-oksidasi, anti-konduktivitas, dengan waktu penggunaan yang lama

            4. Potensiometer menyesuaikan sensitivitas

            5. Tegangan bekerja 5V

            6. Format keluaran: Output switching digital (0&1) dan output tegangan analog  AO

            7. Ukuran PCB papan kecil: 3,2 cm x 1,4 cm

            8. Menggunakan komparator LM393 tegangan lebar



            

13. Sensor Flame


 


FUTURES OF THE FLAME SENSOR:

1. Detect fire, detect light source and sensitive to light with wavelenghth of 940nm.
2. Interface:Analog or digital.
3. Supply Voltage: +5 V.
4. Detection range: 20cm (1V) ~ 100cm (4.8V).



14. MQ-5 Gas Sensor



Spesifikasi:




Komponen Output

15. Relay




Spesifikasi Relay:

    


16. Motor DC



 DC Motor Specifications
  • Standard 130 Type DC motor
  • Operating Voltage: 4.5V to 9V
  • Recommended/Rated Voltage: 6V
  • Current at No load: 70mA (max)
  • No-load Speed: 9000 rpm
  • Loaded current: 250mA (approx)
  • Rated Load: 10g*cm
  • Motor Size: 27.5mm x 20mm x 15mm
  • Weight: 17 grams

17. LED





18. Buzzer



Buzzer Features and Specifications:
  • Rated Voltage: 6V DC
  • Operating Voltage: 4-8V DC
  • Rated current: <30mA
  • Sound Type: Continuous Beep
  • Resonant Frequency: ~2300 Hz 
  • Small and neat sealed package
  • Breadboard and Perf board friendly

19. Switch atau Button

Spesifikasi:






3. Dasar Teori [Kembali]

  • Resistor


 

Resistor adalah komponen elektronika yang berfungsi untuk menghambat atau membatasi aliran listrik yang mengalir dalam suatu rangkain elektronika.


  • Diode

 Cara Kerja Dioda:

 Secara sederhana, cara kerja dioda dapat dijelaskan dalam tiga kondisi, yaitu kondisi tanpa tegangan (unbiased), diberikan tegangan positif (forward biased), dan tegangan negatif (reverse biased).

 a. tanpa tegangan


 

 

Pada kondisi tidak diberikan tegangan akan terbentuk suatu perbatasan medan listrik pada daerah P-N junction. Hal ini terjadi diawali dengan proses difusi, yaitu bergeraknya muatan elektro dari sisi n ke sisi p.  

 

b. kondisi forward bias

 


Pada kondisi ini, bagian anoda disambungkan dengan terminal positif sumber listrik dan bagian katoda disambungkan dengan terminal negatif. Adanya tegangan eksternal akan mengakibatkan ion-ion yang menjadi penghalang aliran listrik menjadi tertarik ke masing-masing kutub. Ion-ion negatif akan tertarik ke sisi anoda yang positif, dan ion-ion positif akan tertarik ke sisi katoda yang negatif.

 

  c. kondisi reverse bias


 

 

Pada kondisi ini, bagian anoda disambungkan dengan terminal negatif sumber listrik dan bagian katoda disambungkan dengan terminal positif. Adanya tegangan eksternal akan mengakibatkan ion-ion yang menjadi penghalang aliran listrik menjadi tertarik ke masing-masing kutub.


  • Transistor

rumus

    • Transistor NPN
    Transistor adalah alat semikonduktor yang dipakai sebagai penguat, sebagai sirkuit pemutus dan penyambung arus (switching), stabilisasi tegangan, dan modulasi sinyal. Transistor dapat berfungsi semacam kran listrik, di mana berdasarkan arus inputnya (BJT) atau tegangan inputnya (FET), memungkinkan pengaliran listrik yang sangat akurat dari sirkuit sumber listriknya. Kapasitor NPN memiliki simbol seperti gambar di bawah ini:
    Simbol Transistor NPN BC547


    Terdapat rumus rumus dalam mencari transistor seperti rumus di bawah ini:

    Rumus dari Transitor adalah :

    hFE = iC/iB

    dimana, iC = perubahan arus kolektor 

    iB = perubahan arus basis 

    hFE = arus yang dicapai


    Rumus dari Transitor adalah :

Karakteristik Input

Transistor adalah komponen aktif yang menggunakan aliran electron sebagai prinsip kerjanya didalam bahan. Sebuah transistor memiliki tiga daerah doped yaitu daerah emitter, daerah basis dan daerah disebut kolektor. Transistor ada dua jenis yaitu NPN dan PNP. Transistor memiliki dua sambungan: satu antara emitter dan basis, dan yang lain antara kolektor dan basis. Karena itu, sebuah transistor seperti dua buah dioda yang saling bertolak belakang yaitu dioda emitter-basis, atau disingkat dengan emitter dioda dan dioda kolektor-basis, atau disingkat dengan dioda kolektor.

Bagian emitter-basis dari transistor merupakan dioda, maka apabila dioda emitter-basis dibias maju maka kita mengharapkan akan melihat grafik arus terhadap tegangan dioda biasa. Saat tegangan dioda emitter-basis lebih kecil dari potensial barriernya, maka arus basis (Ib) akan kecil. Ketika tegangan dioda melebihi potensial barriernya, arus basis (Ib) akan naik secara cepat.

 Karakteristik Output

Sebuah transistor memiliki empat daerah operasi yang berbeda yaitu daerah aktif, daerah saturasi, daerah cutoff, dan daerah breakdown. Jika transistor digunakan sebagai penguat, transistor bekerja pada daerah aktif. Jika transistor digunakan pada rangkaian digital, transistor biasanya beroperasi pada daerah saturasi dan cutoff. Daerah breakdown biasanya dihindari karena resiko transistor menjadi hancur terlalu besar.

Gelombang I/O Transistor

  • Relay

Relay adalah Saklar (Switch) yang dioperasikan secara listrik dan merupakan komponen Electromechanical (Elektromekanikal) yang terdiri dari 2 bagian utama yakni Elektromagnet (Coil) dan Mekanikal (seperangkat Kontak Saklar/Switch). Relay menggunakan Prinsip Elektromagnetik untuk menggerakkan Kontak Saklar sehingga dengan arus listrik yang kecil (low power) dapat menghantarkan listrik yang bertegangan lebih tinggi. Sebagai contoh, dengan Relay yang menggunakan Elektromagnet 5V dan 50 mA mampu menggerakan Armature Relay (yang berfungsi sebagai saklarnya) untuk menghantarkan listrik 220V 2A.

 


Ada besi atau yang disebut dengan nama inti besi dililit oleh sebuah kumparan yang berfungsi sebagai pengendali.  Sehingga kumparan kumparan yang diberikan arus listrik maka akan menghasilkan gaya elektromagnet.  Gaya tersebut selanjutnya akan menarik angker untuk pindah dari biasanya tutup ke buka normal.  Dengan demikian saklar menjadi pada posisi baru yang biasanya terbuka yang dapat menghantarkan arus listrik.  Ketika armature sudah tidak dialiri arus listrik lagi maka ia akan kembali pada posisi awal, yaitu normal close

Fitur:

1. Tegangan pemicu (tegangan kumparan) 5V

2. Arus pemicu 70mA

3. Beban maksimum AC 10A @ 250 / 125V

4. Maksimum baban DC 10A @ 30 / 28V

5. Switching maksimum

 

  • Motor DC

    Prinsip Kerja Motor DC

    Terdapat dua bagian utama pada sebuah Motor Listrik DC, yaitu Stator dan Rotor. Stator adalah bagian motor yang tidak berputar, bagian yang statis ini terdiri dari rangka dan kumparan medan. Sedangkan Rotor adalah bagian yang berputar, bagian Rotor ini terdiri dari kumparan Jangkar. Dua bagian utama ini dapat dibagi lagi menjadi beberapa komponen penting yaitu diantaranya adalah Yoke (kerangka magnet), Poles (kutub motor), Field winding (kumparan medan magnet), ArmatureWinding (Kumparan Jangkar), Commutator (Komutator)dan Brushes (kuas/sikat arang).

    Pada prinsipnya motor listrik DC menggunakan fenomena elektromagnet untuk bergerak, ketika arus listrik diberikan ke kumparan, permukaan kumparan yang bersifat utara akan bergerak menghadap ke magnet yang berkutub selatan dan kumparan yang bersifat selatan akan bergerak menghadap ke utara magnet. Saat ini, karena kutub utara kumparan bertemu dengan kutub selatan magnet ataupun kutub selatan kumparan bertemu dengan kutub utara magnet maka akan terjadi saling tarik menarik yang menyebabkan pergerakan kumparan berhenti


 
    Untuk menggerakannya lagi, tepat pada saat kutub kumparan berhadapan dengan kutub magnet, arah arus pada kumparan dibalik. Dengan demikian, kutub utara kumparan akan berubah menjadi kutub selatan dan kutub selatannya akan berubah menjadi kutub utara. Pada saat perubahan kutub tersebut terjadi, kutub selatan kumparan akan berhadap dengan kutub selatan magnet dan kutub utara kumparan akan berhadapan dengan kutub utara magnet. Karena kutubnya sama, maka akan terjadi tolak menolak sehingga kumparan bergerak memutar hingga utara kumparan berhadapan dengan selatan magnet dan selatan kumparan berhadapan dengan utara magnet. Pada saat ini, arus yang mengalir ke kumparan dibalik lagi dan kumparan akan berputar lagi karena adanya perubahan kutub. Siklus ini akan berulang-ulang hingga arus listrik pada kumparan diputuskan.


  • Buzzer

Spesifikasi buzzer : 12 V

Buzzer adalah sebuah komponen elektronika yang dapat mengubah sinyal listrik menjadi getaran suara. Buzzer ini biasa dipakai pada sistem alarm. Juga bisa digunakan sebagai indikasi suara. Buzzer adalah komponen elektronika yang tergolong tranduser. Sederhananya buzzer mempunyai 2 buah kaki yaitu positive dan negative. Untuk menggunakannya secara sederhana kita bisa memberi tegangan positive dan negative 3 - 12V.


Cara Kerja Buzzer pada saat aliran listrik atau tegangan listrik yang mengalir ke rangkaian yang menggunakan piezoeletric tersebut. Piezo buzzer dapat bekerja dengan baik dalam menghasilkan frekwensi di kisaran 1 - 6 kHz hingga 100 kHz.


  • Baterai

Baterai (Battery) adalah sebuah alat yang dapat merubah energi kimia yang disimpannya 
menjadi energi Listrik yang dapat digunakan oleh suatu perangkat Elektronik. Hampir semua perangkat elektronik yang portabel seperti Handphone, Laptop, Senter, ataupun Remote Control menggunakan Baterai sebagai sumber listriknya. Dengan adanya Baterai, kita tidak perlu menyambungkan kabel listrik untuk dapat mengaktifkan perangkat elektronik kita sehingga dapat dengan mudah dibawa kemana-mana. Dalam kehidupan kita sehari-hari, kita dapat menemui dua jenis Baterai yaitu Baterai yang hanya dapat dipakai sekali saja (Single Use) dan Baterai yang dapat di isi ulang (Rechargeable).

        Baterai dalam sistem PV mengalami berulang kali siklus pengisian dan pengosongan selama umur pakainya. Siklus hidup (cycle life) baterai adalah banyaknya pengisian dan pengosongan hingga kapasitas baterai turun (melemah) dan tersisa 80% dari kapasitas nominalnya. Pabrik baterai biasanya mencantumkan siklus hidup pada spesifikasi teknis baterai. Mencantumkan satu nilai siklus hidup (cycle life) sebenarnya terlalu menyederhanakan informasi, karena siklus hidup baterai juga tergantung pada suhu baterai.

        Dari grafik di atas, terlihat pada suhu operasional baterai yang lebih rendah, siklus hidup baterai lebih lama. Siklus hidup baterai juga tergantung dari DoD, artinya baterai yang dikosongkan hanya 50% dari kapasitasnya, berumur lebih lama jika dikosongkan hingga 80%, namun membuat sistem menjadi lebih mahal, karena membutuhkan kapasitas baterai lebih besar untuk mengakomodasi kebutuhan yang sama.

battery capacity vs temperature

    Jika pada suhu operasional lebih rendah, umur baterai lebih lama,  namun ada efek negatif berkaitan dengan kapasitas baterai. Pada suhu  yang lebih rendah, kapasitas baterai menjadi lebih rendah. Hal ini disebabkan karena pada suhu yang lebih tinggi, reaksi kimia yang terjadi pada baterai bergerak lebih aktif/cepat, sehingga kapasitas baterai cenderung lebih tinggi.

    Terkadang, pada suhu yang lebih tinggi, kapasitas baterai justru dapat lebih besar dari angka nominalnya, meskipun pada suhu tinggi, elemen baterai terlalu aktif, juga berakibat buruk pada kesehatan baterai.


  • Demuxtiplexer IC 4555 dan IC 4556 
CD4555BMS dan CD4556BMS adalah dua dari empat decoder/demultiplexer. Setiap dekoder memiliki dua input pilihan (A dan B), input Aktifkan (E), dan empat output yang saling eksklusif. Pada CD4555BMS outputnya tinggi saat dipilih; pada CD4556BMS outputnya rendah saat dipilih. Ketika input Aktifkan tinggi, output dari CD4555BMS tetap rendah dan output dari CD4556BMS tetap tinggi terlepas dari keadaan pilih input A dan B. CD4555BMS dan CD4556BMS mirip dengan tipe MC14555 dan MC14556.


Fitur
• Tipe Tegangan Tinggi (Peringkat 20V)
• CD4555BMS: Keluaran Tinggi pada Pilih
• CD4556BMS: Keluaran Rendah pada Select
• Diperluas dengan Beberapa Paket
• 100% Diuji untuk Arus Diam pada 20V
• Standarisasi, Karakteristik Keluaran Simetris
• Arus Input Maksimum 1µA pada 18V Selama Kisaran Suhu Paket Penuh; 100nA pada 18V dan +25oC
• Margin Kebisingan (Di Atas Paket Penuh/Rentang Suhu)
- 1V pada VDD = 5V
- 2V pada VDD = 10V
- 2.5V pada VDD = 15V
• Peringkat Parametrik 5V, 10V dan 15V
• Memenuhi Semua Persyaratan Standar Tentatif JEDEC No. 13B, “Spesifikasi Standar untuk Uraian Perangkat CMOS Seri 'B'”

Tabel Kebenaran dari IC 4555 dan IC 4556:


Grafik:


  • Gerbang Logika OR 

 Gerbang OR memerlukan 2 atau lebih Masukan (Input) untuk menghasilkan hanya 1 Keluaran (Output). Gerbang OR akan menghasilkan Keluaran (Output) 1 jika salah satu dari Masukan (Input) bernilai Logika 1 dan jika ingin menghasilkan Keluaran (Output) Logika 0, maka semua Masukan (Input) harus bernilai Logika 0.

Simbol yang menandakan Operasi Logika OR adalah tanda Plus (“+”). Contohnya : Z = X + Y.

Output gerbang OR akan diberikan oleh prosedur matematika berikut, yaitu jika ada dua input X dan Y maka Z=X+Y, dibaca sebagai Z sama dengan X ‘OR’ Y. Sehingga pada gerbang OR, output-nya tinggi ketika salah satu input-nya tinggi. Berikut adalah tabel kebenaran untuk gerbang OR.

Simbol dan Tabel Kebenaran Gerbang OR:

 
  • Gerbang Logika NAND
Gerbang NAND bisa juga disebut NOT AND atau suatu fungsi AND yang dibalik. Simbol logika  standar untuk gerbang NAND dapat dilihat pada gambar berikut.



Pada gambar "simbol logika gerbang AND" terdapat gelembung pembalik kecil (lingkaran kecil) pada ujung kanan dari simbol berarti sebagai pembalik AND.  Pada gambar " Ekspresi Boolean keluaran gerbang NAND" diperlihatkan suatu gerbang AND dan pembalik yang terpisah dan digunakan untuk menghasilkan fungsi logika NAND. Perhatikan pula ekspresi Boolean untuk gerbang AND pada diagram logika diatas.
Tabel kebenaran untuk gerbang NAND diperlihatkan pada gambar berikut
Tabel kebenaran gerbang NAND
Tabel kebenaran gerbang NAND
Perhatikan pada tabel kebenaran untuk gerbang NAND dibuat dengan membalikkan keluaran Gerbang AND. Gerbang NAND biasanya digunakan pada indistri dan digunakan secara luas dalam semua peralatan digital. Yang harus diketahui adalah gerbang NAND memilki keluaran RENDAH (logika 0) bila semua masukan TINGGI (logika 1). Kolom keluaran pada baris 4 dalam tabel kebenaran NAND menghasilkan suatu keluaran 0 sedangkan semua baris lain menghasilkan keluaran 1.

  • Rain Sensor

Sensor hujan adalah jenis sensor yang berfungsi untuk mendeteksi terjadinya hujan atau tidak, yang dapat difungsikan  dalam segala macam aplikasi dalam kehidupan sehari – hari. Dipasaran sensor ini dijual dalam bentuk module sehingga hanya perlu menyediakan kabel jumper untuk dihubungkan ke mikrokontroler atau Arduino.

Prinsip kerja dari module sensor ini yaitu pada saat ada air hujan turun dan mengenai panel sensor maka akan terjadi proses elektrolisasi oleh air hujan. Dan karena air hujan termasuk dalam golongan cairan elektrolit yang dimana cairan tersebut akan menghantarkan arus listrik.

Pada sensor hujan ini terdapat ic komparator yang dimana output dari sensor ini dapat berupa logika high dan low (on atau off). Serta pada modul sensor ini terdapat output yang berupa tegangan pula. Sehingga dapat dikoneksikan ke pin khusus Arduino yaitu Analog Digital Converter.

Dengan singkat kata, sensor ini dapat digunakan untuk memantau kondisi ada tidaknya hujan di lingkungan luar yang dimana output dari sensor ini dapat berupa sinyal analog maupun sinyal digital.

Spesifikasi sensor hujan :

a. Sensor ini bermaterial dari FR-04 dengan dimensi 5cm x 4cm berlapis nikel dan dengan  kualitas tinggi pada kedua sisinya

     b.Pada lapisan module mempunyai sifat anti oksidasi sehingga tahan terhadap korosi

     c.Tegangan kerja masukan sensor 3.3V – 5V

     d. Menggunakan IC comparator LM393 yang stabil

     e.Output dari modul comparator dengan kualitas sinyal bagus lebih dari 15mA

          f. Dilengkapi lubang baut untuk instalasi dengan modul lainnya

    g.Terdapat potensiometer yang berfungsi untuk mengatur sensitifitas sensor

    h.Terdapat 2 Output yaitu digital (0 dan 1) dan analog (tegangan)

    i. Dimensi PCB yaitu 3.2 cm x 1.4 cm 



Gambar grafik rain sensor




  • Flame Sensor



Salah satu detektor yang memiliki fungsi terpenting adalah detektor api atau yang biasa disebut dengan Flame Detector yang mampu mengaktifkan alarm bila mendeteksi adanya percikan api yang berisiko menyebabkan bencana kebakaran. Namun, saat memilih Flame Detector, pengguna diharuskan telah benar-benar paham atas prinsip dari alat detektor tersebut dan meninjaunya demi mendapatkan Flame Detector yang sesuai dengan aktivitas di dalam lokasi dan tingkat kebutuhannya, serta bagaimana konsekuensi risiko yang mungkin terjadi.
Prinsip Flame Detektor tersebut menggunakan metode optik yang bekerja seperti UV (ultraviolet) dan IR (infrared), pencitraan visual api, serta spektroskopi yang berfungsi untuk mengidentifikasi percikan api atau flame. Reaksi intens bahan yang memicu kebakaran dapat ditandai dari UV, terlihatnya emisi karbondioksida, dan radiasi dari infrared. Flame Detector juga mampu membedakan antara False Alarm atau peringatan palsu dengan api kebakaran sungguhan melalui komponen sistem yang dirancang dengan fungsi mendeteksi adanya penyerapan cahaya yang terjadi pada gelombang tertentu.
Tingkat potensi risiko kebakaran dari setiap jenis bahan semakin meluas mengingat semakin canggihnya teknologi penginderaan api atau teknologi Flame Sensing. Pada umumnya bahan bakar industri yang tergolong mudah terbakar antara lain: bensin, hidrogen, belerang, alkohol, LNG/LPG, minyak tanah, kertas, disel, kayu, jet bahan bakar, tekstil, ethylene, dan pelarut.

                                     
Gambar grafik flame sensor


  • Sound Sensor

Sensor Suara adalah sensor yang memiliki cara kerja merubah besaran suara menjadi besaran listrik. Pada dasarnya prinsip kerja pada alat ini hampir mirip dengan cara kerja sensor sentuh pada perangkat seperti telepon genggam, laptop, dan notebook. Sensor ini bekerja berdasarkan besar kecilnya kekuatan gelombang suara yang mengenai membran sensor yang menyebabkan bergeraknya membran sensor yang memiliki kumparan kecil dibalik membran tersebut naik dan turun. Kecepatan gerak kumparan tersebut menentukan kuat lemahnya gelombang listrik yang dihasilkannya.
Spesifikasi :
  • Sensitivitas dapat diatur (pengaturan manual pada potensiometer)
  • Condeser yang digunakan memiliki sensitivitas yang tinggi
  • Tegangan kerja antara 3.3V – 5V
  • Terdapat 2 pin keluaran yaitu tegangan analog dan Digital output
  • Sudah terdapat lubang baut untuk instalasi
  • Sudah terdapat indikator led
Konfigurasi pin:

Grafik:



  • Sensor MQ-5

Sensor gas MQ-5 merupakan sensor gas elpiji yang terbuat dari keramik mikro AL2O3, TinDioxide (SnO2) yang sensitif, elektroda dan kepala sensornya terbuat dari plastic serta stainlesssteel . Kepala sensornya dapat bekerja dengan baik dan merupakan komponen yang sangat sensitif. Sensor ini mempunyai 6pin, 3pin untuk catu daya, 2pin untu keluaran sensor, 1pinuntuk penstabil heater.

Bagian -bagian, Komposisi dan rangkaian dasar pada sensor :

Bagian Sensor MQ-5

Dari grafik respon sensor MQ5 di bawah dapat disimpulkan bahwa semakin besar kontaminasi gas elpiji pada sensor maka akan semakin sensitive sensor tersebut, sehingga saat kadar gas elpiji di suato laboratorium banyak mencemari ruangan labor, maka respon pada sensor MQ-5 saat mendeteksi gas elpiji pada resistansinya akan semakin mengecil sehingga sensor MQ-5 mengaktifkan kerjanya sebagai pertanda adanya kontaminasi gas. Dari beberapa gas yang dideteksi, gas elpiji merupakan gas yang terdeteksi dengan baik oleh sensor MQ-5.

Grafik Respon Sensor Gas MQ-5

  • Prosedur percobaan
    • Persiapkan semua komponen yang dibutuhkan.

    • Susun semua komponen seperti pada gambar rangkaian.

    • Kemudian hubungkan semua komponen dengan benar dan tepat. 

    • Kemudian jalankan simulasi rangkaiannya. 

  • Gambar rangkaian




  • Prinsip kerja

   Pada aplikasi mux-demux ini digunakan untuk aplikasi pada keamanan laboratorium, yang mana menggunakan sensor flame, sensor sound, sensor MQ-5 dan sensor rain.

Sensor Flame
Sensor ini terletak pada langit-langit ruangan laboratorium, sensor ini berfungsi untuk mendeteksi api kebakaran. Saat sensor flame mendeteksi adanya api, maka logicstate berlogika 1, sehingga mengeluarkan output sebesar 5V diteruskan ke input A pada demux 4556, sehingga inputannya E= 0, B=0, A= 1 yang mana jika inputnya 001, sesuai dengan truth table akan menghasilkan output  1101, sehingga Q1=0, yang mana karena demux 4556 merupakan output low, sehingga Q1 yang aktif di umpankan ke gerbang logika NAND sehingga outputnya 1. Lalu, diumpankan ke resistor 10k Ohm sehingga tegangan pada kaki VBE sebesar 0,78V, yang mana cukup untuk mengaktifkan transistor. Sehingga arus mengalir dari power supply, menuju relay, lalu kek kaki kolektor, kaki emitor dan ground. Karena adanya arus yang mengalir, maka relay akan berpindah ke kiri dan mengalir arus dari batrai ke buzzer atau alarm sebagai penanda adanya kebakaran.

Sensor Sound
Diletakan di dekat alarm penanda kebakaran, sensor ini berfungsi untuk mendeteksi suara alarm sehingga dapat menhidupkan pompa air. Sensor Sound mendeteksi suara alarm kebakaran, maka logicstate berlogika 1, sehingga mengeluarkan output sebesar 5V diteruskan ke input B pada demux 4556, sehingga inputannya E= 0, B=1, A= 1, yang mana jika inputnya 011, sesuai dengan truth table akan menghasilkan output  0111, sehingga Q3=0, yang mana karena demux 4556 merupakan output low, sehingga Q3 yang aktif di umpankan ke gerbang logika NAND sehingga outputnya 1. Lalu, diumpankan ke resistor 10k Ohm sehingga tegangan pada kaki VBE sebesar 0,81V, yang mana cukup untuk mengaktifkan transistor. Sehingga arus mengalir dari power supply, menuju relay, lalu kek kaki kolektor, kaki emitor dan ground. Karena adanya arus yang mengalir, maka relay akan berpindah ke kiri dan mengalir arus dari batrai ke motor sebagai pompa air untuk memadamkan api.

Sensor Rain
Diletakan pada lantai laboratorium, sensor ini berfungsi untuk mendeteksi air pada lantai sehingga saluran air pada labor dapat terbuka dan air dapat terserap. Sensor Rain mendeteksi air yang turun dari pompa ke lantai, maka logicstate berlogika 1, sehingga mengeluarkan output sebesar 5V diteruskan ke input A pada demux 4555, sehingga inputannya E= 0, B=0, A= 1 yang mana jika inputnya 001, sesuai dengan truth table akan menghasilkan output  0010, sehingga Q1=1. Lalu, diumpankan ke gerbang logika OR yang menghasilkan output 1 menuju ke  resistor 10k Ohm sehingga tegangan pada kaki VBE sebesar 0,79V, yang mana cukup untuk mengaktifkan transistor. Sehingga arus mengalir dari power supply, menuju relay, lalu kek kaki kolektor, kaki emitor dan ground. Karena adanya arus yang mengalir, maka relay akan berpindah ke kiri dan mengalir arus dari batrai ke motor sebagai pembuka saluran air untuk mengeluarkan air.

Sensor MQ-5
Diletakan pada dinding laboratorium, sensor ini berfungsi untuk mendeteksi gas yang bocor di dalam labor sehingga bisa membuka ventilasi udara. Sensor MQ-5 mendeteksi adanya gas yang bocor, maka logicstate berlogika 1, sehingga mengeluarkan output sebesar 5V diteruskan ke input B pada demux 4555, sehingga inputannya E= 0, B=1, A= 0 yang mana jika inputnya 010, sesuai dengan truth table akan menghasilkan output  0100, sehingga Q2=1. Lalu, diumpankan ke gerbang logika OR yang menghasilkan output 1 menuju ke  resistor 10k Ohm sehingga tegangan pada kaki VBE sebesar 0,79V, yang mana cukup untuk mengaktifkan transistor. Sehingga arus mengalir dari power supply, menuju relay, lalu kek kaki kolektor, kaki emitor dan ground. Karena adanya arus yang mengalir, maka relay akan berpindah ke kiri dan mengalir arus dari batrai ke motor sebagai pembuka ventilasi udara. 



6. File Download [Kembali]

 







 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Tugas Besar

Modul 1

Modul I - Gerbang Logika dan Multivibrator